Kamis, 17 Oktober 2013


propolis
Salah satu produk  kesehatan yang cukup digandrungi belakangan ini adalah propolis. Bahan tersebut berasal dari sarang lebah. Sebagai obat, propolis sudah dipakai sejak tahun ke 350 sebelum masehi yang satu zaman dengan kehidupan Aristoteles. Di masa Yunani kuno itu propolis dipakai untuk menangani abses.
Beda lagi dengan di Assyria. Di sana propolis dipakai untuk pembuhan luka dan tumor. Sementara pada masa Mesir kuno, bahan tersebut menjadi satu paket dalam pembuatan mumi. Pemakaian propolis secara tradisional banyak diterapkan untuk berbagai penyakit. Namun efektivitasnya menurut penelitian, baru terungkap sebagian kecil manfaatnya untuk obat.
Propolis dapat dipakai untuk melawan sariawan dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Oleh karena itu, propolis dapat diberikan untuk penderita TBC,flu, flu babi, pilek, dan sebagainya. Dikutip dari WebMD, produk lebah ini juga dapat melawan penyakit yang muncul karena protozoa atau makhkluk hidup bersel tunggal.
Kegunaan lain dari propolis yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Sehingga, baik pula dimakan oleh penderita kanker hidung dan tenggorokan dan penderita gastrointestinal, termasuk infeksi  Helicobacter pylori pada penyakit ulkus peptikum. Kandungan dalam propolis juga mencakup manfaat antioksidan dan antiperadangan.
Untuk pemakaian pada kulit, propolis dipakai untuk membersihkan luka, herpes genital, dan luka dingin. Bagi para pasien yang selesai operasi mulut, zat ini bisa dipakai sebagai obat kumur untuk mempercepat penyembuhan. Luka bakar pun juga cepat sembuh memakai olesan propolis. Dalam industri modern, propolis kerap ditambahkan dalam produk kosmetik.
Hanya saja bagi penderita asma, alergi, dan ibu hamil mesti berhati-hati memakai propolis. Dimungkinkan propolis bisa memicu asma dan alergi pada sebagaian orang. Sementara pada ibu hamil dan menyusui belum diketahi secara pasti sisi keamanannnya.

0 komentar:

Posting Komentar